Pertunjukan Akhir

Wednesday, September 22, 2010

Seorang pemain sirkus memasuki hutan untuk mencari anak ular yang akan dilatih bermain sirkus. Beberapa hari kemudian, ia menemukan beberapa anak ular dan mulai melatihnya. Mula-mula anak ular itu dibelitkan pada kakinya. Setelah ular itu menjadi besar ia dilatih untuk melakukan permainan yang lebih berbahaya, dintaranya menbelit tubuh pelatihnya.

Sesudah berhasil melatih ular itu dengan baik, pemain sirkus itu mulai mengadakan pertunjukan untuk umum. hari dmei hari jumlah peontonnya semakin banyak. Uang yang diterimanya semakin besar. Suatu hari, permainan segera dimulai. Atraksi demi araksi silih berganti. Semua penonton tidak putus-putusnya bertepuk tangan menyambut setiap pertunjukan. Akhirnya tibalah acara yang mendebarkan, yaitu permainan ular. Pemain sirkus memerintahkan ular itu membelit tubuhnya. Seperti biasa, ular itu melakukan apa yang diperintahkan. Ia mulai melilitkan tubuhnya sedikit demi sedikit pada tubuh tuanya. Makin lama makin keras lilitannya. Pemain srkus kesakitan. Oleh karena itu ia lalu memrintahkan agar ular melepaskan ilitannya, tetapi ia tidak taat. Sebaliknya ia semakin liar dan lilitannya semakin kuat. Para penonton menjadi panik, Ketika jeritan yang sangat memilukan terdengar dari pemain sirkus itu, dan akhirnya ia meninggal.


Renungan:

Kadang- kadang dosa terlihat tidak membahayakan. Kita merasa tidak terganggu dan dapat mengendalikannya. Bahkan kita merasa bahwa kita udah terlatih untuk mengatasinya. Tetapi pada kenyataannya, apabila dosa itu telah mulai melilit hidup kita, sukar dapat melepaskan diri lagi daripadanya.

0 comments:

Post a Comment